Riset atau lazim kita kenal dalam bahasa inggris Research memiliki dua suku kata yang menekankan makna tertentu. Re = pengulangan, sementara Search= Pencaharian. Keduanya kemudian membentuk pengertian pencaharian berulang-ulang atau pencahartian kembali. Makna ini kemudian menjadi semacam perilaku seorang peneliti yakni memiliki kepribadian yang senantiasa mengedepankan sikap "teliti", tidak mudah percaya tanpa melakukan pengecekan kembali (validasi).
Membangun budaya membuat keputusan berbasis riset merupakan sebuah pendekatan yang baik, atau dapat dikatakan "wajib". Sebab sebuah pengambilan keputusan senantiasa mensyaratkan adanya timbang hasil melalui serangkaian pengajuan solusi (alternatif terbaik). Dapat dibayangkan apabila seseorang diminta membuat sebuah keputusan penting menyangkut nasib dirinya dan banyak pihak, sementara itu ia mengambil keputusan langsung tanpa memberikan pertimbangan menyeluruh, maka keputusan tersebut sangat mungkin memberikan dampak negatif.
Budaya "meriset" atau melakukan penelitian sebelum mengambil keputusan merupakan sebuah perilaku unggul bagi mereka yang sadar benar dengan nilai manfaatnya. Seorang periset selalu dituntut untuk menarik sebuah kesimpulan berbasis data/informasi terbaik, data atau informasi yang memberikan gambaran kongkret pada situasi yang ditelitinya. Dengan menggunakan metode atau prosedur ilmiah, niscaya penelitian tersebut memberikan sumbangan berharga bagi peneliti dan pengguna luas.
Tentu budaya mengambil keputusan berbasis riset perlu diramaikan, digemuruhkan sejak seseorang menginjakkan kakinya di bangku sekolah. Sejak dini, anak-anak sekolah berbagai tingkatan perlu diperkenalkan dengan hakikat atau prosedur-prosedur penelitian. Tentu hal ini dilakukan berdasarkan tingkatan, kapasitas mereka masing-masing. Budaya riset bukan hanya penting sejak seseorang berada di bangku kuliahan sebagai mahasiswa atau selepas itu menjadi seorang peneliti lembaga tertentu, namun ia perlu diakrabkan dengan budaya meneliti sejak mereka menunjukkan rasa ingin tahu (curiousity).
Makassar 25/5/2022
0 Komentar